Sejarah dan perkembangan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka memang tak lepas dari peran penting tokoh-tokoh pendiri dan pengembangnya. Universitas ini didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah pada tahun 1958 dengan tujuan untuk mendidik generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia.
Sejarah Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka dimulai dengan dibukanya Fakultas Tarbiyah pada tahun 1958 di Jakarta. Kemudian, universitas ini berkembang pesat dengan membuka berbagai fakultas lainnya seperti Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Teknik. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari Muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikan tinggi di Indonesia.
Menurut Prof. Dr. Hamka, salah satu tokoh utama dalam sejarah Universitas Muhammadiyah, pendidikan adalah kunci keberhasilan suatu bangsa. Beliau pernah mengatakan, “Pendidikan adalah investasi terbaik yang dapat kita berikan kepada generasi muda. Dengan pendidikan yang berkualitas, kita dapat menciptakan manusia-manusia unggul yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.”
Sejarah Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka juga dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya seperti KH. Ahmad Dahlan dan KH. Ahmad Syafii Maarif. Mereka memiliki visi yang sama dalam memajukan pendidikan di Indonesia melalui pendirian universitas yang berbasis Islam dan modern.
Perkembangan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka terus berlangsung hingga saat ini. Universitas ini telah menghasilkan ribuan lulusan yang sukses di berbagai bidang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan yang diterapkan di universitas ini mampu menciptakan individu yang memiliki integritas, kecerdasan, dan keberanian untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Dengan melihat sejarah dan perkembangan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, kita dapat mengambil inspirasi dalam memperjuangkan pendidikan yang berkualitas dan bermartabat. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, “Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka merupakan contoh nyata dari upaya Muhammadiyah dalam mendidik generasi muda yang memiliki kekuatan intelektual dan spiritual.”